Jum’at (16/02/2024)
- Telah dilaksanakan kuliah umum membahas tentang “SOCIAL EQUALITY AND
MODALITY FOR GLOBAL WORKER” dengan pembicara ibu
Anggaunitakirnantika,S.Sos., M.Sos. yang dilaksanakan di Auditorium Fakultas
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial lantai 6, Universitas Pendidikan Indonesia
dengan target audience mahasiswa program studi Pendidikan Sosiologi dan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS). Dengan tujuan untuk memahami modal
sosial (sumber daya) yang dimiliki oleh pribadi setiap orang agar bisa bersaing
dengan perkembangan zaman yang semakin canggih.
Kegiatan ini
dihadari oleh Wakil Dekan FPIPS, Ketua Program studi Pendidikan Sosiologi dan
beberapa dosen terkait. Mahasiswa yang hadir berasal dari Program studi
Pendidikan Sosiologi angkatan 23 dan mahasiswa PIPS angkatan 22 dan 20
dikarenakan pembahasan yang sangat relevan dengan mata kuliah yang dipelajari
oleh dua program studi tersebut.
Acara ini dibuka
oleh MC pada pukul 07:30 yang dilanjutkan oleh pembacaann ayat suci Al-Qur’an
dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan
dari Prof. Dr. Siti Nurbayani K, M.Si sebagai dosen pengampu mata kuliah modal sosial
dilanjutkan sambutan dari ketua program studi pendidikan sosiologi Dr.
Wilodati, M.Si.
Memasuki acara
inti yakni pemaparan materi dari Anggaunitakirnantika,S.Sos.,
M.Sos. Pembicara membahas kerja sama yang dilakukan Indonesia dan Korea Selatan dalam bidang
Keimigrasian (Jumat (10/01/20)). Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa Warga
Negara Indonesia (WNI) banyak yang bekerja ke Korea selatan sebagai TKI (Tenaga
Kerja Indonesia) serta banyaknya K-popers di Indonesia tidak menutup
kemungkinan banyak orang Indonesia yang ingin pergi kesana.
Ibu Angga
menjelaskan tentang bagaimana kehidupan seorang tenaga kerja Indonesia di Korea
Selatan.
Dari pengalaman
yang dialami oleh Ibu Angga memberikan kita sebuah pandangan baru bahwa negara
maju memiliki aturan atau kriteria pekerja yang profesional. Bahkan ibu Angga
mengatakan bahwa TKI yang ada di Korea ataupun di luar negeri memiliki mental
yang kuat karena harus bisa menghadapi tekanan dari pemilik perusahaan.
Penulis
: Fadhil Kholid Al-Munadi(2303757)